Disusun oleh :
Kelompok 11 KKN
POSDAYA KKN STKIP PGRI Sumenep Tahun Akademik 2014/2015
Sumenep, April 2015
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Rusmiyati, M.Pd
NIDN 0719048204
|
Koordinator Mahasiswa Tingkat Desa
Firman Kurniansyah
NPM.
111.84202.1.A.000095
|
Mengetahui,
Kepala
Desa Grujugan
Sahoddin

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah–Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan buku desa Kuliah Kerja Nyata (KKN) POSDAYA STKIP
PGRI Sumenep tahun akademik 2014/2015 di Desa Grujugan Kecamatan Gapura Kabupaten
Sumenep. Buku Desa ini disusun berdasarkan keadaan desa, program kerja dan
hasil pelaksanaan kegiatan KKN POSDAYA STKIP
PGRI Sumenep 2014/2015, pada tanggal 23 Februari sampai dengan 23 Maret 2015.
Kegiatan KKN Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) yang
telah dilaksanakan tidak akan berjalan dengan baik dan lancar tanpa bantuan
dari segenap pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu, Kami ucapkan terima kasih Kepada:
1.
Dr. Musaheri, M.Pd, M.M, selaku Ketua
STKIP PGRI Sumenep.
2.
Jamilah, S.Hum, M.Ag, selaku Ketua
panitia pelaksana KKN POSDAYA STKIP PGRI Sumenep.
3.
Rusmiyati, M.Pd, selaku Dosen
Pembimbing Lapangan KKN POSDAYA STKIP PGRI Sumenep Kelompok 11 Desa Grujugan.
4.
Bapak
Sahoddin dan Ibu Saniyatun, selaku Kepala Desa Grujugan. Terima kasih atas izin dan dukungan baik berupa
moral maupun fasilitas yang diberikan selama masa KKN berlangsung.
5.
Perangkat Desa Grujugan serta semua
tokoh masyarakat yang telah
memberi ilmu, nasehat, dukungan materiil
dan moril.
6.
Seluruh
warga Desa Grujugan, komponen pendukung terbesar kegiatan ini. Tanpa dukungan semua pihak, kegiatan
ini tidak akan dapat berjalan sukses.
7. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,kamimengucapkan banyak terima kasih.
Penyusun menyadari bahwa
buku desa ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan buku
desa ini. Akhir kata penyusun berharap buku desa ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
Sumenep, 09
April 2015
Kelompok 11 KKN POSDAYA
STKIP
PGRI Sumenep
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I SEJARAH SINGKAT DESA
A.
Legenda Desa
BAB II DEMOGRAFI DESA
A.
Kondisi
Geografis Desa Grujugan
B.
Kependudukan
C.
Kondisi
Sosial dan Ekonomi
BAB III POTENSI DESA
A.
Potensi Suber
Daya Alam, Sarana dan Prasarana
B.
Potensi
Sosial Ekonomi Desa
BAB IV PENGEMBANGAN POTENSI DESA
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
LAMPIRAN STRUKTUR KKN POSDAYA
KELOMPOK 11 DESA GRUJUGAN
LAMPIRAN BIODATA MAHASISWA KKN
POSDAYA
LAMPIRAN DESKRIPSI PEMBUATAN PRODUK
DAFTAR
TABEL
Tabel 2.1 Orbitrasi
Tabel 2.2 Batas Desa
Tabel 2.3 Tipologi
Tabel 2.4 Keadaan Iklim Desa
Tabel 2.5 Kondisi Kesuburan Tanah
Tabel 2.6 Penggunaan Tanah
Tabel 2.7 Infrastruktur yang
Melintasi Desa
Tabel 2.8 Tanaman Komoditas Desa
Tabel 2.9 Penunjang Pemukiman
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Menurut
Jenis Kelamin
Tabel 2.11 Jumlah Penduduk Menurut
Usia
Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Menurut
Tingkat Pendidikan
Tabel 2.13 Jumlah Penduduk Menurut
Mata Pencaharian
Tabel 2.14 Fasilitas Pemerintahan
Tabel 2.15 Fasilitas Peribadatan
Tabel 2.16 Fasilitas Pendidikan
Tabel 2.17 Fasilitas Kesehatan
Tabel 2.18 Fasilitas Ekonomi
Tabel 2.19 Fasilitas Prasarana
Tabel 3.1 Konstruksi Jalan
Tabel 3.2 Kesejahteraan Warga
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 4.1 Kegiatan Tanggal 23
Februari 2015
Gambar 4.2 Kegiatan Tanggal 24
Februari 2015
Gambar 4.3 Kegiatan Tanggal 25
Februari 2015
Gambar 4.4 Kegiatan Tanggal 26
Februari 2015
Gambar 4.5 Kegiatan Tanggal 27
Februari 2015
Gambar 4.6 Kegiatan Tanggal 28
Februari 2015
Gambar 4.7 Kegiatan Tanggal 1
Maret 2015
Gambar 4.8 Kegiatan Tanggal 2
Maret 2015
Gambar 4.9 Kegiatan Tanggal 3
Maret 2015
Gambar 4.10 Kegiatan Tanggal 4 Maret
2015
Gambar 4.11 Kegiatan Tanggal 5 Maret
2015
Gambar 4.12 Kegiatan Tanggal 6 Maret
2015
Gambar 4.13 Kegiatan Tanggal 7 Maret
2015
Gambar 4.14 Kegiatan Tanggal 8 Maret
2015
Gambar 4.15 Kegiatan Tanggal 9 Maret
2015
Gambar 4.16 Kegiatan Tanggal 10
Maret 2015
Gambar 4.17 Kegiatan Tanggal 11
Maret 2015
Gambar 4.18 Kegiatan Tanggal 12
Maret 2015
Gambar 4.19 Kegiatan Tanggal 13
Maret 2015
Gambar 4.20 Kegiatan Tanggal 14
Maret 2015
Gambar 4.21 Kegiatan Tanggal 15
Maret 2015
Gambar 4.22 Kegiatan Tanggal 17
Maret 2015

BAB I
SEJARAH SINGKAT DESA
Setiap Desa atau daerah
pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan
dari karakter dan pencirian khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah desa atau
daerah sering kali tertuang dalam dongeng- dongeng yang diwariskan secara turun
temurun dari mulut ke mulutt sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta. Tidak
jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang
dianggap keramat . Dalam hal ini di Desa Grujugan juga memiliki hal tersebut
yang merupakan identitas dari Desa ini yang akan kami tuangkan dalam
kisah-kisah dibawah ini.
A.
Legenda Desa
Grujugan adalah salah satu desa di Kecamatan
Gapura yang terletak sekitar 8 km di sebelah timur Kantor Kecamatan Gapura
Kabupaten Sumenep. Sebelah utara dibatasi oleh Desa Banuaju Timur Kecamatan
Batang-Batang, sebelah timur dibatasi oleh Desa Jadung Kecamatan Dungkek,
sebelah selatan adalah Laut Jawa dan di sebelah barat adalah Desa Longos Kec.
Gapura.Jumlah penduduk Desa Grujugan berjumlah 3.464 jiwa, sebagian besar
bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, menangkap dan menjual hasil tangkapan
ikannya kepada masyarakat sekitar dan kepada pedagang ikan dari luar pulau.
Mereka mengolah air nira atau la'ang menjadi gula merah yang konon penjualannya
sampai Tanah Jawa, mulai zaman dahulu banyak saudagar dari pulau-pulau di
Nusantara yang kebetulan kapalnya sandar di pantai Grujugan, terutama dari
Tanah Jawa, memborong gula merah untuk dibawa dan dijual di Tanah Jawa serta
pulau lainnya. Dewasa ini banyak penduduk Desa Grujugan bermata pencaharian
sebagai petani rumput laut, selain itu ada juga yang menjadi pegawai, baik
sebagai PNS maupun karyawan swasta.
Desa Grujugan tidak bisa lepas dari peristiwa zaman dahulu
kala, ada peperangan antara Kerajaan Bali dengan Keraton Batu Putih di bawah
pimpinan Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. Pasukan dari Keraton Bali di bawah
pimpinan Ratu Jelante dan Pamadi .masuk ke Madura lewat Pantai Dungkek dan
Gersik Putih yang kemudian bergerak kearah barat. Sepanjang perjalanan kearah barat tersebut, pasukan dari Kerajaan Bali mendapat perlawanan dari
masyarakat di sekitarnya dengan berbagai macam cara, termasuk melemparidengan
batu. Lemparan batu yang banyak dalam bahasa setempat adalah gerujug.
Gerujugan berarti tempat di mana terjadi lemparan batu, yang kemudian
menjadi nama desa, Desa Grujugan.
Masjid pertama Desa
Grujugan terletak di Dusun Palegin. Mesjid Al Azhar begitu namanya diberikan
oleh Hj. Khadijah bersama KH Jailani (menantu Hj. Khadijah) dan Kabul Akbar
dari Andulang kepada mesjid yang dibangun di atas tempat yang sering digunakan
Nyai Sufiah beribadah/shalat. Hj. Khadijah adalah putri dari Nyai Sufiah yang
dikenal sebagai tokoh yang membuka daerah Grujugan menjadi sebuah perdikan atau
tempat bermukim bersama Nyai Dewi dan Nyai Sanga. Nama Khadijah sekarang ditambahkan pada nama masjid pertama di Desa
Grujugan dari Mesjid Al Azhar menjadi Mesjid Khadijah Al Azhar. Hal ini sebagai
wujud penghormatan kepada suri tauladan atau kedermawanan yang pernah dilakukan
pada masa hidup beliau. Beliau sering membagikan sedekah berupa makanan ketupat
kepada siapa saja yang melewati rumah beliau.
Nyai Sufiah dikenal dengan sebutan Nyai Mali (Maal = harta, bhs. Arab) berarti juga seorang yang berharta. Nyai Sufiah adalah cucu dari Nyai Podag Sapisan, putra dari Kyai Ali Brambang yang terkenal mampu mengajar mengaji seekor kera di hadapan Raja Sumenep pada waktu itu, putra dari Kyai Khatib Padusan, putra dari Syech Baidowi atau Pangeran Katandur, putra dari Panembahan Pakaos yang merupakan putra dari Sunan Kudus.
Nyai Sufiah dikenal dengan sebutan Nyai Mali (Maal = harta, bhs. Arab) berarti juga seorang yang berharta. Nyai Sufiah adalah cucu dari Nyai Podag Sapisan, putra dari Kyai Ali Brambang yang terkenal mampu mengajar mengaji seekor kera di hadapan Raja Sumenep pada waktu itu, putra dari Kyai Khatib Padusan, putra dari Syech Baidowi atau Pangeran Katandur, putra dari Panembahan Pakaos yang merupakan putra dari Sunan Kudus.
Desa Grujugan terdapat 4
Dusun yang berbeda-beda. Dusun yang pertama adalah Palegin, Palegin berasal
dari kata "legen" atau nira, yang merupakan salah satu
mata pencaharian pokok masyarakat setempat. Selain diminum sebagai legen
(la'ang, bhs Madura) juga dibuat menjadi gula merah. Orang Jawa yang berlabuh
dan membeli gula menyebut daerah tersebut dengan nama Palegen atau Palegin,
dengan logat Madura, yang berarti tempat pembuatan "legen"
atau nira/gula merah.
Selain Dusun Palegin ada 3 (tiga) dusun yang lainnya,
yaitu Dusun Karang Memba, Dusun Tolasan dan Dusun Karang Pao.Karang Memba
berasal dari karang yang berarti pekarangan atau lahan, dan memba
yang berarti pohon memba. Karang Mimba berarti pekarangan atau lahan
yang banyak ditumbuhi pohon memba.
Tolasan berasal dari "to"
yang berarti beto atau batu dan lasan atau petilasan yang
berarti bekas. Tolasan berarti batu petilasan, yang mana pada lokasi
tersebut ditemukan peninggalan berupa batu yang ada bekas atau tilas tapak
kaki. Sampai sekarang masyarakat tidak tahu tapak kaki siapa di atas batu
tersebut.
Karang Pao berasal dari karang yang berarti pekarangan
atau lahan, dan pao yang berarti mangga. Karang Pao berarti
pekarangan atau lahan yang banyak ditumbuhi pohon mangga.
Kalebun adalah sebutan masyarakat setempat untuk Kepala
Desa. Saat ini Desa Grujugan dipimpin oleh Kalebun Sahoddin mulai Tahun 2007.
Selanjutnya, sebelum kepemimpinan Kalebun Sahoddin, desa Grujugan pernah
dipimpin oleh seorang kalebun diantaranya :
-
Kalebun Moh. Alim, 1998 - 2006
-
Kalebun Muthari, sampai 1996
-
Kalebun Abdullah
-
Kalebun Jamaluddin/ke Embung.
Demikian sejarah atau
informasi singkat tentang desa Grujugan seperti yang disampaikan oleh nara
sumber. Beliau yang telah menyumbangkan sebagian pemikirannya kepada kami
adalah orang-orang yang dikenal akan kecendikiaannya, salam takzim dari kami.
Selanjutnya semoga tulisan ini dapat menambah khazanah pikir kita semua. Amiin.
Dan jika ada kesalahan dalam upaya penulisan riwayat pitutur ini kami mohon
maaf.
BAB II
DEMOGRAFI DESA
A.
Kondisi Geografis Desa
Grujugan
1. ORBITASI (Jarak dari
pemerintahan desa)
Jarak ke Kecamatan
|
: 7 Km
|
Lama tempuh Kecamatan
|
: 30 mnt
|
Jarak ke Kabupaten
|
: 20 Km
|
Lama tempuh ke Kabupaten
|
: 1 Jam
|
Tabel 2.1 Orbitrasi
2. Batas Desa
Utara
|
: Desa Banuaju Timur Kec. Batang-Batang
|
|
Selatan
|
: Laut Selat Madura
|
|
Timur
|
: Desa Jadung Kec. Dungkek
|
|
Barat
|
: Desa Longos Kec. Gapura
|
|
LUAS DESA
|
: 1.457 Ha
|
|
Tabel 2.2 Batas Desa
3. Tipologi
No.
|
Uraian
|
Ya / Tidak
|
1.
|
Desa sekitar hutan
|
Tidak
|
2.
|
Desa terisolasi
|
Tidak
|
No.
|
Uraian
|
Ya / Tidak
|
3.
|
Desa perbatasan Kabupaten lain
|
Tidak
|
4.
|
Desa
perbatasan Kecamatan lain
|
Ya
|
Tabel 2.3 Tipologi
4. Iklim
No.
|
Uraian
|
Keterangan
|
1.
|
Tinggi
kelerengan / Tempat
|
10 m
|
2.
|
Curah
hujan
|
Rendah
|
3.
|
Suhu
rata-rata harian
|
|
4.
|
Jumlah
bulan hujan
|
6
|
5.
|
Bentang
wilayah
|
Dataran
/ Lautan
|
Tabel 2.4 Keadaan Iklim Desa
5. Kondisi Kesuburan Tanah
No.
|
Uraian
|
Luas (Ha)
|
Keterangan
|
1.
|
Sangat
Subur
|
-
|
|
2.
|
Subur
|
65,084
|
Tadah
Hujan
|
3.
|
Sedang
|
95,390
|
Tadah
Hujan
|
4.
|
Lahan
Kritis
|
-
|
|
Tabel 2.5 Kondisi Kesuburan Tanah
6. Penggunaan Tanah
No.
|
Uraian
|
Keterangan
|
1.
|
TANAH SAWAH
1.
Sawah Irigasi Teknis
2.
Sawah Irigasi Semi Teknis
3.
Sawah Tadah Hujan
|
: Ha
: Ha
:Ha
|
2.
|
TANAH KERING
1.
Tegal / Ladang
2.
Pemukiman
|
: 92,39 Ha
: 28,792 Ha
|
3.
|
TANAH PERKEBUNAN
1.
Tanah Perkebunan Rakyat
2.
Tanah Perkebunan Swasta
|
: Ha Ha
: Ha Ha
|
4.
|
TANAH FASILITAS UMUM
1.
Tanah Kas Desa
2.
Lapangan
3.
Perkantoran Pemerintah
4.
Lain-lain
|
: 10 Ha
: 0,5 Ha
: 0,2 Ha
: Ha
|
Tabel 2.6 Penggunaan Tanah
7. Infrastruktur yang Melintasi Desa
No
|
Uraian
|
Panjang
|
Lebar
|
1.
2.
3.
|
Sungai
Jalan Kecamatan
Jalan Kabupaten
|
1.300 m
1.500 m
1.800 m
|
5 m
6 m
6 m
|
Tabel 2.7 Infrastruktur yang Melintasi Desa
8. Luas Tanaman Komoditas Tahun
Ini
No
|
Uraian
|
Luas
|
Produksi / Ha
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Padi
Jagung
Kacang Hijau
Kacang Tanah
Semangka
Lain-lain
|
80 Ha
75 Ha
27 Ha
12 Ha
|
4,5 ton
2,7 ton
0,7 ton
1 ton
|
Tabel 2.8 Tanaman Komoditas Desa
9. Fasilitas Penunjang Permukiman
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
Pengguna
|
1.
2.
3.
4.
|
Sumur
gali
Perpipaan
Air
Sungai
HIPAM
|
1 buah
1 buah
|
1.000KK
1.000 KK
|
Tabel 2.9
Penunjang Permukiman
B. Kependudukan
1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No.
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
1.
|
Laki –
Laki
|
1.409
Orang
|
2.
|
Perempuan
|
1.875
Orang
|
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
2. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia
No.
|
Golongan
Usia
|
Jumlah
( Orang )
|
1.
|
0 bulan – 12 bulan
|
15
|
2.
|
1 tahun -
4 tahun
|
78
|
3.
|
5 tahun -
6 tahun
|
39
|
4.
|
7 tahun – 12 tahun
|
103
|
5.
|
13
tahun – 15 tahun
|
52
|
6.
|
16
tahun – 18 tahun
|
71
|
7.
|
19
tahun – 25 tahun
|
263
|
8.
|
26
tahun – 35 tahun
|
163
|
9.
|
36
tahun – 45 tahun
|
169
|
No.
|
Golongan
Usia
|
Jumlah
( Orang )
|
10.
|
46
tahun – 50 tahun
|
127
|
11.
|
Diatas
50 tahun
|
259
|
JUMLAH
|
1339
|
Tabel 2.11 Jumlah Penduduk Menurut Usia
3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No.
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah ( orang )
|
1.
|
Belum
sekolah
|
186
|
2.
|
Usia 7
tahun – 45 tahun tidak pernah sekolah
|
274
|
3.
|
Sekolah SD tapi tidak lulus
|
147
|
4.
|
TamatSD /
sederajat
|
875
|
5.
|
Tamat
SLTP / sederajat
|
179
|
6.
|
Tamat
SLTA / sederajat
|
45
|
7.
|
Tamat
D1, D2, D3
|
5
|
8.
|
Sarjana
/ S-1
|
13
|
9.
|
Pernah
kursus
|
17
|
Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No.
|
Mata Pencaharian
|
Jumlah ( orang )
|
1.
|
Petani
|
986
|
2.
|
Buruh
Tani
|
325
|
3.
|
Buruh
Swasta
|
28
|
4.
|
Pegawai
Negeri Sipil
|
13
|
5.
|
Guru
Negeri
|
-
|
6.
|
Guru
Swasta
|
7
|
7.
|
ABRI
|
-
|
8.
|
Pedagang
|
93
|
9.
|
Tukang
Kayu / Batu
|
37
|
10.
|
Peternak
|
5
|
11.
|
Karyawan
Swasta
|
15
|
12.
|
Montir
|
-
|
13.
|
Perawat
/ Bidan
|
-
|
14.
|
Dokter
|
-
|
15.
|
Sopir
|
25
|
16.
|
Penjahit
|
3
|
17.
|
Pengrajin
|
10
|
18.
|
Jasa
Angkut
|
-
|
19.
|
Pensiunan
|
5
|
Tabel
2.13 Jumlah Penduduk Menurut Mata
Pencaharian
C. Kondisi Sosial dan Ekonomi
1. Fasilitas Sosial dan Ekonomi
No
|
Jenis Fasilitas Pemerintahan
|
Jumlah
|
1.
|
Kantor
Desa
|
1
|
2.
|
Kantor
BPD
|
1
|
3.
|
Karang
Taruna
|
1
|
4.
|
PKK
|
1
|
5.
|
Lainnya
|
|
Tabel 2.14 Fasilitas Pemerintahan
No.
|
Jenis Fasilitas Peribadatan
|
Jumlah
|
1.
|
Masjid
|
2
|
2.
|
Musholla
|
83
|
3.
|
Gereja
|
-
|
4.
|
Pura
|
-
|
Tabel 2.15 Fasilitas Peribadatan
No.
|
Jenis Fasilitas Pendidikan
|
Jumlah
|
1.
|
Gedung
TK
|
1
|
2.
|
GedungSD
|
2
|
3.
|
Gedung
SLTP
|
|
4.
|
Gedung
SLTA
|
-
|
Tabel 2.16 Fasilitas Pendidikan
No.
|
Jenis Fasilitas Kesehatan
|
Jumlah
|
1.
|
Puskesmas
Pembantu
|
-
|
2.
|
Posyandu
|
-
|
Tabel 2.17 Fasilitas Kesehatan
No.
|
Jenis Fasilitas Ekonomi
|
Jumlah
|
1.
|
Usaha Peternakan
Jumlah tenaga kerja
|
………… unit
………orang
|
2.
|
Usaha
Perkebunan
Jumlah
tenaga kerja
|
………… unit
………orang
|
3.
|
Kel.
Simpan Pinjam
Jumlah
Anggota
|
2
Kelompok
64
orang
|
4.
|
Usaha
Angkutan
Jumlah
tenaga kerja
|
10 unit
20 orang
|
5.
|
Usaha Industri Kerajinan
Jumlah tenaga kerja
|
1 unit
10 orang
|
6.
|
Usaha Pertanian
Jumlah
pemilik
|
…………
Ha
………orang
|
Tabel 2.18 Fasilitas Ekonomi
No
|
Jenis
Fasilitas Prasarana
|
Panjang
|
|
1.
|
Jalan
Desa
a. Jalan Aspal
b. Jalan Telford
c.
Jalan Makadam
d. Jalan Rabat Beton
e.
Jalan Tanah
|
3 Km
5 Km
1,5 Km
1 Km
10 Km
|
|
2.
|
Jembatan
a. Jembatan Beton
b. Jembatan Besi
c. Jembatan Kayu
|
10 m
…….
..m
5 m
|
|
3.
|
Pangkalan
Ojek
|
1
unit
|
Tabel 2.19 Fasilitas Prasarana
BAB III
POTENSI DESA
A.
Potensi Sumber Daya Alam,
Sarana dan Prasarana
Faktor-faktor fisik yang
diperlukan dalam perencanaan suatu kawasan adalah topografi, geologi, hidrologi
dan kendala-kendala fisik. Topografi merupakan faktor penting dalam penentuan
desain tata ruang lahan desa karena dapat digunakan untuk menentukan arah saluran buangan air (drainase), dapat
digunakan untuk memperkirakan kestabilan lereng dan dapat dijadikan dasar
penentuan lahan yang layak untuk dikembangkan sebagai area pemukiman atau area
pertanian, dll.
Fasilitas transportasi di
desa Grujugan cukup lengkap, namun dalam penyebarannya belum merata sehingga
belum dapat mendukung sistem transportasi diantara semua dusun.Dimana dusun Grujugan masih cukup tertinggal dalam pengembangan
sarana/prasarana jalan.
Konstruksi jalan yang ada
saat ini terdiri dari jalan aspal, jalan, makadam dan jalan tanah, dengan
kondisi yang cukup hingga baik.Hal tersebut karena sebagian besar jalan yang
ada di desa Bator adalah jalan yang baru diperbaiki, jalan kabupaten dan jalan
propinsi.
Demikian juga sarana
transprortasi cukup lengkap karena desa
dilewati jalan propinsi sehingga kendaraan besar seperti bus, bison,
truk, fuso, dll dapat melewati desa Grujugan Keterangan secara terinci tertera pada tabel
dibawah ini :
No.
|
Uraian
|
Panjang
|
1.
|
Jalan Aspal
|
2.600 m
|
2.
|
Jalan Makadam
|
600 m
|
3.
|
Jalan Telford
|
500 m
|
4.
|
Sungai
|
1.300 m
|
Tabel 3.1 Konstruksi Jalan
B.
Potensi Sosial Ekonomi Desa
Kegiatan perekonomian suatu desa pada
dasarnya bergantung
dari aktivitas penduduk yang berkaitan dengan mata pencahariannya di wilayah
tersebut. Kegiatan penduduk Desa Grujugan umumnya adalah kegiatan nelayan, pertanian, perdagangan dan jasa,
serta kegiatan industri kecil, yang terdiri dari berapa sektor, antara lain :
1) Kegiatan pertanian tanaman pangan (padi,
jagung, palawija)
2) Kegiatan perkebunan buah-buahan seperti
mangga, dll.
3) Kegiatan peternakan (sapi, kambing, ayam,
dll.)
4) Kegiatan perdagangan dan jasa
5) Kegiatan industri rumah tangga, dll.
1. Potensi Geografis
Desa Grujugan secara struktural merupakan bagian integral dari sistem perwilayahan
Kecamatan Gapura. Posisi Desa Grujugan secara
makro berada pada jalur jalan kolektor primer, yaitu jaringan jalan yang
menghubungkan antara kota Sumenep dengan
kota Pamekasan. Kondisi ini memberikan
indikasi bahwa dalam konstalasi regional (kecamatan) desa Grujugan mempunyai
fungsi dan peranan yang strategis.
2. Potensi Sumber Daya Manusia (Kependudukan)
Dengan
mengetahui komposisi penduduk Desa Grujugan yang termasuk dalam angkatan
penduduk muda mayoritas terdidik, potensi SDM yang dapat dikembangkan adalah
pemanfaatan tenaga kerja terampil di sektor pertanian dan perikanan laut atau
cukup potensial apabila kapasitas mereka ditingkatkan dan dibina untuk menjadi
wirausaha di desanya.
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Jumlah Kepala Keluarga
Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga Sejahtera I
Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahtera III
Keluarga Sejahtera Plus III
|
305
127
65
52
41
20
|
KK
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
|
Tabel 3.2
Kesejahteraan Warga
Terimakasih sudah berbagi. Apakah ada file berupa word, pdf, atau excelnya gan?
BalasHapusSlots Casinos - MapyRO
BalasHapusList of all casinos in 2021 with 동해 출장마사지 slots 구리 출장마사지 machines. 광주 출장마사지 상주 출장샵 Casino 삼척 출장마사지 - 1,020.0667. 2,028.0667. 3,731.3.5. 4,764.4. 5,974.6. 6,066.9. 6,068.8. 7,912.8.5. 6,066.9. 7,912.9.