Kamis, 02 April 2015

buku desa



Disusun oleh :
Kelompok 11 KKN POSDAYA KKN STKIP PGRI Sumenep Tahun Akademik 2014/2015


Sumenep, April 2015

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)





Rusmiyati, M.Pd
NIDN 0719048204
Koordinator Mahasiswa Tingkat Desa





Firman Kurniansyah
NPM.  111.84202.1.A.000095


Mengetahui,

Kepala Desa Grujugan




Sahoddin





KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah–Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan buku desa Kuliah Kerja Nyata (KKN) POSDAYA STKIP PGRI Sumenep tahun akademik 2014/2015 di Desa Grujugan Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep. Buku Desa ini disusun berdasarkan keadaan desa, program kerja dan hasil pelaksanaan kegiatan KKN POSDAYA STKIP PGRI Sumenep 2014/2015, pada tanggal 23 Februari sampai dengan 23 Maret 2015.
Kegiatan KKN Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) yang telah dilaksanakan tidak akan berjalan dengan baik dan lancar tanpa bantuan dari segenap pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, Kami ucapkan terima kasih Kepada:
1.      Dr. Musaheri, M.Pd, M.M, selaku Ketua STKIP PGRI Sumenep.
2.      Jamilah, S.Hum, M.Ag, selaku Ketua panitia pelaksana KKN POSDAYA STKIP PGRI Sumenep.
3.      Rusmiyati, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN POSDAYA STKIP PGRI Sumenep Kelompok 11 Desa Grujugan.
4.      Bapak Sahoddin dan Ibu Saniyatun, selaku Kepala Desa Grujugan. Terima kasih atas izin dan dukungan baik berupa moral maupun fasilitas yang diberikan selama masa KKN berlangsung.
5.      Perangkat Desa Grujugan serta semua tokoh masyarakat yang telah memberi ilmu,  nasehat, dukungan materiil dan moril.
6.      Seluruh warga Desa Grujugan, komponen pendukung terbesar kegiatan ini. Tanpa dukungan semua pihak, kegiatan ini tidak akan dapat berjalan sukses.
7.      Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,kamimengucapkan banyak terima kasih.
Penyusun menyadari bahwa buku desa ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan buku desa ini. Akhir kata penyusun berharap buku desa ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
                                                               Sumenep, 09  April 2015


                                                          Kelompok 11 KKN POSDAYA

          STKIP PGRI Sumenep


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

BAB I  SEJARAH SINGKAT DESA
A.    Legenda Desa

BAB II  DEMOGRAFI DESA
A.    Kondisi Geografis Desa Grujugan
B.     Kependudukan
C.     Kondisi Sosial dan Ekonomi

BAB III  POTENSI DESA
A.    Potensi Suber Daya Alam, Sarana dan Prasarana
B.     Potensi Sosial Ekonomi Desa


BAB IV  PENGEMBANGAN POTENSI DESA

BAB V  PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
LAMPIRAN STRUKTUR KKN POSDAYA KELOMPOK 11 DESA GRUJUGAN
LAMPIRAN BIODATA MAHASISWA KKN POSDAYA
LAMPIRAN DESKRIPSI PEMBUATAN PRODUK


DAFTAR TABEL
Tabel 2.1   Orbitrasi
Tabel 2.2   Batas Desa
Tabel 2.3   Tipologi
Tabel 2.4   Keadaan Iklim Desa
Tabel 2.5   Kondisi Kesuburan Tanah
Tabel 2.6    Penggunaan Tanah
Tabel 2.7    Infrastruktur yang Melintasi Desa
Tabel 2.8    Tanaman Komoditas Desa
Tabel 2.9    Penunjang Pemukiman
Tabel 2.10  Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tabel 2.11  Jumlah Penduduk Menurut Usia
Tabel 2.12  Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 2.13  Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Tabel 2.14  Fasilitas Pemerintahan
Tabel 2.15  Fasilitas Peribadatan
Tabel 2.16  Fasilitas Pendidikan
Tabel 2.17  Fasilitas Kesehatan
Tabel 2.18  Fasilitas Ekonomi
Tabel 2.19  Fasilitas Prasarana
Tabel 3.1    Konstruksi Jalan
Tabel 3.2    Kesejahteraan Warga






DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1    Kegiatan Tanggal 23 Februari 2015
Gambar 4.2    Kegiatan Tanggal 24 Februari 2015
Gambar 4.3    Kegiatan Tanggal 25 Februari 2015
Gambar 4.4    Kegiatan Tanggal 26 Februari 2015
Gambar 4.5    Kegiatan Tanggal 27 Februari 2015
Gambar 4.6    Kegiatan Tanggal 28 Februari 2015
Gambar 4.7    Kegiatan Tanggal 1 Maret 2015
Gambar 4.8    Kegiatan Tanggal 2 Maret 2015
Gambar 4.9    Kegiatan Tanggal 3 Maret 2015
Gambar 4.10  Kegiatan Tanggal 4 Maret 2015
Gambar 4.11  Kegiatan Tanggal 5 Maret 2015
Gambar 4.12  Kegiatan Tanggal 6 Maret 2015
Gambar 4.13  Kegiatan Tanggal 7 Maret 2015
Gambar 4.14  Kegiatan Tanggal 8 Maret 2015
Gambar 4.15  Kegiatan Tanggal 9 Maret 2015
Gambar 4.16  Kegiatan Tanggal 10 Maret 2015
Gambar 4.17  Kegiatan Tanggal 11 Maret 2015
Gambar 4.18  Kegiatan Tanggal 12 Maret 2015
Gambar 4.19  Kegiatan Tanggal 13 Maret 2015
Gambar 4.20  Kegiatan Tanggal 14 Maret 2015
Gambar 4.21  Kegiatan Tanggal 15 Maret 2015
Gambar 4.22  Kegiatan Tanggal 17 Maret 2015



BAB I
SEJARAH SINGKAT DESA

Setiap Desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan pencirian khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah desa atau daerah sering kali tertuang dalam dongeng- dongeng yang diwariskan secara turun temurun dari mulut ke mulutt sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta. Tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat . Dalam hal ini di Desa Grujugan juga memiliki hal tersebut yang merupakan identitas dari Desa ini yang akan kami tuangkan dalam kisah-kisah dibawah ini.
A.    Legenda Desa
Grujugan adalah salah satu desa di Kecamatan Gapura yang terletak sekitar 8 km di sebelah timur Kantor Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep. Sebelah utara dibatasi oleh Desa Banuaju Timur Kecamatan Batang-Batang, sebelah timur dibatasi oleh Desa Jadung Kecamatan Dungkek, sebelah selatan adalah Laut Jawa dan di sebelah barat adalah Desa Longos Kec. Gapura.Jumlah penduduk Desa Grujugan berjumlah 3.464 jiwa, sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, menangkap dan menjual hasil tangkapan ikannya kepada masyarakat sekitar dan kepada pedagang ikan dari luar pulau. Mereka mengolah air nira atau la'ang menjadi gula merah yang konon penjualannya sampai Tanah Jawa, mulai zaman dahulu banyak saudagar dari pulau-pulau di Nusantara yang kebetulan kapalnya sandar di pantai Grujugan, terutama dari Tanah Jawa, memborong gula merah untuk dibawa dan dijual di Tanah Jawa serta pulau lainnya. Dewasa ini banyak penduduk Desa Grujugan bermata pencaharian sebagai petani rumput laut, selain itu ada juga yang menjadi pegawai, baik sebagai PNS maupun karyawan swasta.
Desa Grujugan  tidak bisa lepas dari peristiwa zaman dahulu kala, ada peperangan antara Kerajaan Bali dengan Keraton Batu Putih di bawah pimpinan Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. Pasukan dari Keraton Bali di bawah pimpinan Ratu Jelante dan Pamadi .masuk ke Madura lewat Pantai Dungkek dan Gersik Putih yang kemudian bergerak kearah barat. Sepanjang perjalanan   kearah barat tersebut, pasukan dari  Kerajaan Bali mendapat perlawanan dari masyarakat di sekitarnya dengan berbagai macam cara, termasuk melemparidengan batu. Lemparan batu yang banyak dalam bahasa setempat adalah gerujug. Gerujugan berarti tempat di mana terjadi lemparan batu, yang kemudian menjadi nama desa, Desa Grujugan.
Masjid pertama Desa Grujugan terletak di Dusun Palegin. Mesjid Al Azhar begitu namanya diberikan oleh Hj. Khadijah bersama KH Jailani (menantu Hj. Khadijah) dan Kabul Akbar dari Andulang kepada mesjid yang dibangun di atas tempat yang sering digunakan Nyai Sufiah beribadah/shalat. Hj. Khadijah adalah putri dari Nyai Sufiah yang dikenal sebagai tokoh yang membuka daerah Grujugan menjadi sebuah perdikan atau tempat bermukim bersama Nyai Dewi dan Nyai Sanga. Nama Khadijah sekarang  ditambahkan pada nama masjid pertama di Desa Grujugan dari Mesjid Al Azhar menjadi Mesjid Khadijah Al Azhar. Hal ini sebagai wujud penghormatan kepada suri tauladan atau kedermawanan yang pernah dilakukan pada masa hidup beliau. Beliau sering membagikan sedekah berupa makanan ketupat kepada siapa saja yang melewati rumah beliau.
Nyai Sufiah dikenal dengan sebutan Nyai Mali (Maal = harta, bhs. Arab) berarti juga seorang yang berharta. Nyai Sufiah adalah cucu dari Nyai Podag Sapisan, putra dari Kyai Ali Brambang yang terkenal mampu mengajar mengaji seekor kera di hadapan Raja Sumenep pada waktu itu, putra dari Kyai Khatib Padusan, putra dari Syech Baidowi atau Pangeran Katandur, putra dari Panembahan Pakaos yang merupakan putra dari Sunan Kudus.
Desa Grujugan terdapat 4 Dusun yang berbeda-beda. Dusun yang pertama adalah Palegin, Palegin berasal dari kata "legen" atau nira, yang merupakan salah satu mata pencaharian pokok masyarakat setempat. Selain diminum sebagai legen (la'ang, bhs Madura) juga dibuat menjadi gula merah. Orang Jawa yang berlabuh dan membeli gula menyebut daerah tersebut dengan nama Palegen atau Palegin, dengan logat Madura, yang berarti tempat pembuatan "legen" atau nira/gula merah.
Selain Dusun Palegin ada 3 (tiga) dusun yang lainnya, yaitu Dusun Karang Memba, Dusun Tolasan dan Dusun Karang Pao.Karang Memba berasal dari karang yang berarti pekarangan atau lahan, dan memba yang berarti pohon memba. Karang Mimba berarti pekarangan atau lahan yang banyak ditumbuhi pohon memba.
Tolasan berasal dari "to" yang berarti beto atau batu dan lasan atau petilasan yang berarti bekas. Tolasan berarti batu petilasan, yang mana pada lokasi tersebut ditemukan peninggalan berupa batu yang ada bekas atau tilas tapak kaki. Sampai sekarang masyarakat tidak tahu tapak kaki siapa di atas batu tersebut.
Karang Pao berasal dari karang yang berarti pekarangan atau lahan, dan pao yang berarti mangga. Karang Pao berarti pekarangan atau lahan yang banyak ditumbuhi pohon mangga.
Kalebun adalah sebutan masyarakat setempat untuk Kepala Desa. Saat ini Desa Grujugan dipimpin oleh Kalebun Sahoddin mulai Tahun 2007. Selanjutnya, sebelum kepemimpinan Kalebun Sahoddin, desa Grujugan pernah dipimpin oleh seorang kalebun diantaranya :
-                Kalebun Moh. Alim, 1998 - 2006
-                Kalebun Muthari, sampai 1996
-                Kalebun Abdullah
-                Kalebun Jamaluddin/ke Embung.

Demikian sejarah atau informasi singkat tentang desa Grujugan seperti yang disampaikan oleh nara sumber. Beliau yang telah menyumbangkan sebagian pemikirannya kepada kami adalah orang-orang yang dikenal akan kecendikiaannya, salam takzim dari kami. Selanjutnya semoga tulisan ini dapat menambah khazanah pikir kita semua. Amiin. Dan jika ada kesalahan dalam upaya penulisan riwayat pitutur ini kami mohon maaf.



BAB II
DEMOGRAFI DESA

A.    Kondisi Geografis Desa Grujugan
1.      ORBITASI (Jarak dari pemerintahan desa)
Jarak ke Kecamatan
:       7   Km
Lama tempuh Kecamatan
:       30 mnt
Jarak ke Kabupaten
:       20 Km
Lama tempuh ke Kabupaten
:       1   Jam
Tabel 2.1 Orbitrasi
2.      Batas Desa
Utara
: Desa Banuaju Timur Kec. Batang-Batang
Selatan
: Laut Selat Madura
Timur
: Desa Jadung Kec. Dungkek
Barat
: Desa Longos Kec. Gapura
LUAS DESA
:   1.457 Ha



Tabel 2.2 Batas Desa
3.      Tipologi
No.
Uraian
Ya / Tidak
1.
Desa sekitar hutan
Tidak
2.
Desa terisolasi
Tidak
No.
Uraian
Ya / Tidak
3.
Desa perbatasan Kabupaten lain
Tidak
4.
Desa perbatasan Kecamatan lain
Ya
Tabel 2.3 Tipologi
4.      Iklim
No.
Uraian
Keterangan
1.
Tinggi kelerengan / Tempat
10 m
2.
Curah hujan
Rendah
3.
Suhu rata-rata harian

4.
Jumlah bulan hujan
6
5.
Bentang wilayah
Dataran / Lautan
Tabel 2.4  Keadaan Iklim Desa
5.      Kondisi Kesuburan Tanah
No.
Uraian
Luas (Ha)
Keterangan
1.
Sangat Subur
-

2.
Subur
65,084
Tadah Hujan
3.
Sedang
95,390
Tadah Hujan
4.
Lahan Kritis
-

Tabel 2.5  Kondisi Kesuburan Tanah




6.      Penggunaan Tanah
No.
Uraian
Keterangan
1.
TANAH SAWAH
1.      Sawah Irigasi Teknis
2.      Sawah Irigasi Semi Teknis
3.      Sawah Tadah Hujan

:        Ha
:                 Ha
:Ha
2.
TANAH KERING
1.      Tegal / Ladang
2.      Pemukiman

:        92,39 Ha
:        28,792 Ha
3.
TANAH PERKEBUNAN
1.      Tanah Perkebunan Rakyat
2.      Tanah Perkebunan Swasta

:                 Ha         Ha
:                 Ha         Ha
4.
TANAH FASILITAS UMUM

1.      Tanah Kas Desa
2.      Lapangan
3.      Perkantoran Pemerintah
4.      Lain-lain

:           10  Ha
:           0,5 Ha
:            0,2 Ha
:                 Ha
Tabel 2.6  Penggunaan Tanah
7.      Infrastruktur yang Melintasi Desa
No
Uraian
Panjang
Lebar
1.
2.
3.
Sungai
Jalan Kecamatan
Jalan Kabupaten
1.300 m
 1.500 m
 1.800 m                 
         5          m
         6          m
         6          m
Tabel 2.7  Infrastruktur yang Melintasi Desa
8.      Luas Tanaman Komoditas Tahun Ini
No
Uraian
Luas
Produksi / Ha
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Padi
Jagung
Kacang Hijau
Kacang Tanah
Semangka
Lain-lain
80     Ha
75     Ha
27     Ha
12     Ha


4,5 ton
2,7 ton
0,7 ton
1 ton

Tabel 2.8  Tanaman Komoditas Desa
9.      Fasilitas Penunjang Permukiman
No.
Uraian
Jumlah
Pengguna
1.
2.
3.
4.
Sumur gali
Perpipaan
Air Sungai
HIPAM

1 buah

1 buah

1.000KK

1.000 KK
Tabel 2.9  Penunjang Permukiman



B.     Kependudukan
1.      Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
Jumlah
1.
Laki – Laki
1.409 Orang
2.
Perempuan
1.875 Orang
Tabel 2.10  Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
2.      Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia
No.
Golongan Usia
Jumlah ( Orang )
1.
  0 bulan – 12 bulan
15
2.
  1 tahun -   4 tahun
78
3.
  5 tahun -   6 tahun
39
4.
  7 tahun – 12 tahun
103
5.
13 tahun – 15 tahun
52
6.
16 tahun – 18 tahun
71
7.
19 tahun – 25 tahun
263
8.
26 tahun – 35 tahun
163
9.
36 tahun – 45 tahun
169
No.
Golongan Usia
Jumlah ( Orang )
10.
46 tahun – 50 tahun
127
11.
Diatas 50 tahun
259
JUMLAH
1339
Tabel 2.11  Jumlah Penduduk Menurut Usia
3.      Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah ( orang )
1.
Belum sekolah
186
2.
Usia 7 tahun – 45 tahun tidak pernah sekolah
274
3.
Sekolah SD tapi tidak lulus
147
4.
TamatSD / sederajat
875
5.
Tamat SLTP / sederajat
179
6.
Tamat SLTA / sederajat
45
7.
Tamat D1, D2, D3
5
8.
Sarjana / S-1
13
9.
Pernah kursus
17
Tabel 2.12  Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


4.      Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No.
Mata Pencaharian
Jumlah ( orang )
1.
Petani
986
2.
Buruh Tani
325
3.
Buruh Swasta
28
4.
Pegawai Negeri Sipil
13
5.
Guru Negeri
-
6.
Guru Swasta
7
7.
ABRI
-
8.
Pedagang
93
9.
Tukang Kayu / Batu
37
10.
Peternak
5
11.
Karyawan Swasta
15
12.
Montir
-
13.
Perawat / Bidan
-
14.
Dokter
-
15.
Sopir
25
16.
Penjahit
3
17.
Pengrajin
10
18.
Jasa Angkut
-
19.
Pensiunan
5
Tabel 2.13  Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

C.    Kondisi Sosial dan Ekonomi
1.      Fasilitas Sosial dan Ekonomi
No
Jenis Fasilitas Pemerintahan
Jumlah
1.
Kantor Desa
1
2.
Kantor BPD
1
3.
Karang Taruna
1
4.
PKK
1
5.
Lainnya

Tabel 2.14  Fasilitas Pemerintahan
No.
Jenis Fasilitas Peribadatan
Jumlah
1.
Masjid
2
2.
Musholla
83
3.
Gereja
-
4.
Pura
-
Tabel 2.15  Fasilitas Peribadatan
No.
Jenis Fasilitas Pendidikan
Jumlah
1.
Gedung TK
1
2.
GedungSD
2
3.
Gedung SLTP

4.
Gedung SLTA
-
Tabel 2.16  Fasilitas Pendidikan
No.
Jenis Fasilitas Kesehatan
Jumlah
1.
Puskesmas Pembantu
-
2.
Posyandu
-
Tabel 2.17  Fasilitas Kesehatan
No.
Jenis Fasilitas Ekonomi
Jumlah
1.
Usaha Peternakan
Jumlah tenaga kerja
………… unit
………orang
2.
Usaha Perkebunan
Jumlah tenaga kerja
………… unit
………orang
3.
Kel. Simpan Pinjam
Jumlah Anggota
2      Kelompok
64   orang
4.
Usaha Angkutan
Jumlah tenaga kerja
10 unit
20 orang
5.
Usaha Industri Kerajinan
Jumlah tenaga kerja
1 unit
10 orang

6.
Usaha Pertanian
Jumlah pemilik
…………  Ha
………orang
Tabel 2.18  Fasilitas Ekonomi
No
Jenis Fasilitas Prasarana
Panjang

1.
Jalan Desa
 a. Jalan Aspal
 b. Jalan Telford
c. Jalan Makadam
 d. Jalan Rabat Beton
e. Jalan Tanah

3 Km
5 Km
1,5 Km
1 Km
10 Km



2.
Jembatan
 a. Jembatan Beton
 b. Jembatan Besi
 c. Jembatan Kayu

10 m
……. ..m
5 m


3.
Pangkalan Ojek
1 unit

Tabel 2.19  Fasilitas Prasarana



BAB III
POTENSI DESA

A.    Potensi Sumber Daya Alam, Sarana dan Prasarana
Faktor-faktor fisik yang diperlukan dalam perencanaan suatu kawasan adalah topografi, geologi, hidrologi dan kendala-kendala fisik. Topografi merupakan faktor penting dalam penentuan desain tata ruang lahan desa karena dapat digunakan untuk menentukan arah  saluran buangan air (drainase), dapat digunakan untuk memperkirakan kestabilan lereng dan dapat dijadikan dasar penentuan lahan yang layak untuk dikembangkan sebagai area pemukiman atau area pertanian, dll.
Fasilitas transportasi di desa Grujugan cukup lengkap, namun dalam penyebarannya belum merata sehingga belum dapat mendukung sistem transportasi diantara semua dusun.Dimana dusun Grujugan masih cukup tertinggal dalam pengembangan sarana/prasarana jalan.
Konstruksi jalan yang ada saat ini terdiri dari jalan aspal, jalan, makadam dan jalan tanah, dengan kondisi yang cukup hingga baik.Hal tersebut karena sebagian besar jalan yang ada di desa Bator adalah jalan yang baru diperbaiki, jalan kabupaten dan jalan propinsi.
Demikian juga sarana transprortasi cukup lengkap karena desa  dilewati jalan propinsi sehingga kendaraan besar seperti bus, bison, truk, fuso, dll dapat melewati desa Grujugan Keterangan secara terinci tertera pada tabel dibawah ini :
No.
Uraian
Panjang
1.
Jalan Aspal
2.600 m
2.
Jalan Makadam
600 m
3.
Jalan Telford
500 m
4.
Sungai
1.300 m
Tabel 3.1 Konstruksi Jalan
B.     Potensi Sosial Ekonomi Desa
Kegiatan perekonomian suatu desa pada dasarnya bergantung dari aktivitas penduduk yang berkaitan dengan mata pencahariannya di wilayah tersebut. Kegiatan penduduk Desa Grujugan umumnya adalah kegiatan  nelayan, pertanian, perdagangan dan jasa, serta kegiatan industri kecil, yang terdiri dari berapa sektor, antara lain :    
1)      Kegiatan pertanian tanaman pangan (padi, jagung, palawija)
2)      Kegiatan perkebunan buah-buahan seperti mangga, dll.
3)      Kegiatan peternakan (sapi, kambing, ayam, dll.)
4)      Kegiatan perdagangan dan jasa
5)      Kegiatan industri rumah tangga,  dll.
1.     Potensi Geografis
Desa Grujugan secara struktural merupakan bagian integral dari sistem perwilayahan Kecamatan Gapura.  Posisi Desa Grujugan secara makro berada pada jalur jalan kolektor primer, yaitu jaringan jalan yang menghubungkan antara kota Sumenep  dengan kota Pamekasan. Kondisi ini memberikan  indikasi bahwa dalam konstalasi regional (kecamatan) desa Grujugan mempunyai fungsi dan peranan yang strategis.
2.      Potensi Sumber Daya Manusia (Kependudukan)
Dengan mengetahui komposisi penduduk Desa Grujugan yang termasuk dalam angkatan penduduk muda mayoritas terdidik, potensi SDM yang dapat dikembangkan adalah pemanfaatan tenaga kerja terampil di sektor pertanian dan perikanan laut atau cukup potensial apabila kapasitas mereka ditingkatkan dan dibina untuk menjadi wirausaha di desanya.



No
Uraian
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jumlah Kepala Keluarga
Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga Sejahtera I
Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahtera III
Keluarga Sejahtera Plus III
305
127
65
52
41
20
KK
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Tabel 3.2 Kesejahteraan Warga

2 komentar:

  1. Terimakasih sudah berbagi. Apakah ada file berupa word, pdf, atau excelnya gan?

    BalasHapus
  2. Slots Casinos - MapyRO
    List of all casinos in 2021 with 동해 출장마사지 slots 구리 출장마사지 machines. 광주 출장마사지 상주 출장샵 Casino 삼척 출장마사지 - 1,020.0667. 2,028.0667. 3,731.3.5. 4,764.4. 5,974.6. 6,066.9. 6,068.8. 7,912.8.5. 6,066.9. 7,912.9.

    BalasHapus